Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia minyak bumi memiliki peran yang penting dan strategis. Peran penting ini dalam hal ini karena migas menyangkut hajat hidup orang banyak dan strategis karena migas merupakan sumber energi bagi kegiatan ekonomi nasional, disamping sebagai sumber daya devisa negara yang secara keseluruhan terkait langsung dengan pertahanan dan keamanan nasional.
PERTAMINA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola kegiatan minyak dan gas bumi di Indonesia. Terbentuknya PERTAMINA berlangsung melalui proses yang panjang yang tidak terlepas dari semangat perjuangan bangsa.
ZAMAN PENJAJAHAN HINDIA BELANDA,
Eksplorasi minyak di Indonesia pertama kali dilakukan di daerah Jawa Barat, Desa Cibodas Kecamatan Maja, Majalengka di kaki gunung Ceremai oleh 2 orang Belanda, yaitu Jan Reering dan Van Hoevel pada tahun 1871. Namun pencarian minyak tersebut tidak menunjukan hasil yang positif walaupun di daerah itu banyak terdapat "Oil Seapages"atau rekahan-rekahan tanah yang mengandung minyak.
Pada masa kolonial Belanda, konsesi daerah perminyakan di Jawa dipegang oleh perusahaan Belanda yaitu NV de Bataafsche Petroleum My (NV de BPM).
Perusahaan ini melakukan beberapa penyelidikan antara lain :
- Geologi lapangan di daerah Purwakarta, Cirebon, Karawang dan Subang tahun 1910-1942.
- Gaya berat lapangan di daerah Karawang, Bekasi, Indramayu, Purwakarta, Cirebon dan Majalengka sekitar tahun 1928.
- Pemboran eksplorasi di daerah Indramayu, Karawang dan Majalengka sekitar tahun 1932-1941.
MASA KEMERDEKAAN
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, daerah perminyakan di Jawa di kuasai oleh Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) yang berkedudukan di Cepu Jawa Tengah. Ditahun 1948 PTMN berubah menjadi PTMRI (Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia) dan kembali dikuasai Belanda hingga tahun 1960. Tahun 1961 dengan Peraturan Pemerintah No. 199/1961 didirikan PN Permigan, untuk mengurus kegiatan perminyakan di Jawa. Dari tahun 1962 Permigan mulai merehabilitir sumur-sumur di lapangan Randegan, Bongas Majalengka. Kantor lapangan Randegan pada waktu itu berkedudukan di Bongas Kabupaten Majalengka di kenal dengan istilah Kantor Daerah Administrasi Wilayah Cirebon.
Sumber: http://migasnet04david078.blogspot.com/search/label/migas