JAKARTA. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang didampingi Dirjen Migas, Evita H. Legowo, Wakil Kepala BPMIGAS Abdul Mu’in dan Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, melakukan kunjungan kerja ke Surabaya. Selain meresmikan LPG Plant Ujung Pangkah, kunjungan kerja juga dalam rangka Pembentukan Kota Gas di Kota Surabaya, Senin, (15.06/09).
Pembentukan Kota Gas yang merupakan salah satu wujud keseriusan Pemerintah dalam mendorong penggunaan Gas untuk rumah tangga yang lebih murah, bersih dan aman terhadap lingkungan. Peningkatan pemanfaatan Gas Bumi untuk rumah tangga diharapkan dapat mempercepat pengurangan penggunaan Minyak Bumi serta mengurangi subsidi BBM.
Khusus pemanfaatan Gas Bumi untuk rumah tangga, keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu kendala. Data BPH Migas menyebutkan, per tahun 2007, jumlah konsumen rumah tangga yang terlayani hanya 81.294 unit dengan pemakaian gas hanya 2 juta kaki per hari.
Oleh karena itu, tahun ini Pemerintah membangun infrastruktur jaringan distribusi gas untuk rumah tangga di Palembang dan Surabaya yang di sekitarnya terdapat sumber Gas dan Jaringan Transmisi. Kedua proyek itu telah selesai dilelang dan segera memasuki tahap konstruksi. Diharapkan akhir tahun ini pembangunan sudah dapat diselesaikan.
Untuk memenuhi pasokan Gas kebutuhan rumah tangga di kelurahan Kalirungkut dan Rungkut Kidul, kota Surabaya dipasok dari Lapindo Brantas, Inc sebesar 2 MMSCF dalam jangka waktu selama 5 tahun.
Untuk saat ini, pelaksanaan kegiatan telah sampai pada tahap survei ulang dan pengadaan barang, diharapkan pertengahan Juni sudah dapat dilakukan penggalian dan penggelaran pipa. Sehingga pada akhir Desember sudah dapat menyalurkan gas kepada rumah tangga di dua kelurahan tersebut yang mencapai sejumlah 3200 rumah atau sekitar 9.759 KK.
Sumber: http://www.bphmigas.go.id/p/bphmigaspages/modules/news/news_0756.html?uri=/bphmigaspages/