Well Test Specialist (WTS)

Team ini bertugas dalam melakukan uji produksi kedalam sumur. Metoda-metoda yang digunakan antara lain Micro Motion Test, Sonolog Test, Static Bottom Hole Pressure. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali untuk setiap sumur. Metode pengujian itu adalah :

a. Micro Motion Test

Bertujuan untuk mengetahui laju produksi fluida, laju produksi minyak serta menentukan besarnya water cut. Tes tersebut dilakukan berdasarkan perbedaan densitas pada fluida, yaitu perbedaan densitas minyak dan air formasi yang mengalir. Namun alat ini memiliki sedikit kelemahan, yaitu tidak dapat mendeteksi adanya gas, sehingga hanya dapat digunakan untuk sumur yang tidak menghasilkan gas. Alat Micro Motion ini hanya dapat digunakan dengan baik pada tekana lebih besar dari 130 psi, sehingga pengesetan harus dilakukan dekat dengan sumur.
Komponen Micro Motion antara lain :


1. Sensor Unit
Sensor ini akan mendeteksi reaksi aliran dalam pipa dan memproses dengan cepat aliran berdasarkan densitas dan mengubahnya menjadi sinyal-sinyal.
2. Remote Flow Transmitter.
Penerima sinyal dari sensor unit lalu memprosesnya berdasarkan konfigurasi yang telah diprogram kealat interface
3. Transmitter Interface.
Merupakan unit yang menunjukkan hasil tes secara digital.

b. Sonolog Test

Merupakan kegiatan yang berfungsi mengukur Static Fluid Level (SFL) untuk sumur mati dan Working Fluid Level (WFL) untuk sumur yang masih berproduksi. Prinsip kerjanya dengan mengirimkan getaran kedalam sumur yang berasal dari gas N2. Getaran tersebut dihubungkan dengan recorder yang berfungsi untuk menggambarkan pola getaran gas N2 tersebut. Bila getaran tersebut melewati tubbing joint, pola grafiknya akan membentuk defleksi dan saat getaran dipantulkan lagi ke permukaan fluid level, pola aliran akan menggulung. Kedalam fluid level dapat dilihat dari jumlah tubbing joint yang dikonversikan menjadi satuan kedalaman.

Peralatan Sonolog Test terdiri dari :

1. Well Sounder, berfungsi sebagai penghasil getaran yang dipasangkan pada kepala sumur.
2. Amplifier, berfungsi sebagai alat penguat dan pencatat pantulan getaran dari dalam sumur.

Fluid level ini sangat menentukan kinerja pompa yang akan dipasang. Sebelum sumur diproduksikan, penentuan fluid level sangat diperlukan untuk menentukan ukuran pompa yang akan dipasang. Fluid level itu sendiri merupakan ukuran kemampuan siatu sumur untuk memproduksikan fluidanya. Makin tinggi fluid level, makin bagus produksinya karena tekanannya masih besar.

Sedangkan setelah sumur diproduksikan, penentuan fluid level dilakukan untuk mengetahui apakah sumur tersebut masih support untuk pompa yang sebelumnya telah dipasang. Flui level terdiri atas Static Fluid Level dan Working Fluid level. Suatu sumur dikatakan masih support untuk ukuran suatu pompa jika WFL sumur tersebut sekitar 300 – 400 ft diatas Pump Setting Depth. Istilah support disini menandakan bahwa pompa yang digunakan dapat menghisap fluida dari dalam sumur dengan efisiensi yang optimal dan tidak merusaknya.

Ukuran fluid level inilah yang dijadikan dasar apakah suatu pompa perlu diganti atau tidak. Suatu sumur dengan fluid level yang terlalu rendah menandakan bahwa pompa yang ada perlu di size down, dalam arti ukuran pompa diturunkan laju alirannya. Sedangkan untuk fluid level tinggi maka kemungkinan pompanya akan di size up. Pada umumnya pompa yang dipakai dilapangan Minas adalah Electric Submersible Pump (ESP). Pompa ini sangat sensitif terhadap perubahan laju alir, oleh karena itu perubahan yang terlalu besar akan merusak pompa itu sendiri. Merek pompa ESP yang banyk dipakai adalah jenis REDA dan Centrilift yang memiliki prinsip kerja yang hampir sama.

c. Static Bottom Hole Pressure (SBHP)

Test ini dilakukan pada sumur obsevasi. Pengontrolan Bottom Hole Pressure (BHP) menentukan tekanan formasi pada interval tertentu dalam program Interval Zone Test. Didalam tabung SBHP Tools terdapat Bourden Tube, yang dapat diberikan tekana dari luarl. Alat ini akan mengembang dan menguncup sesuai dengan perubahan tekanan yang terjadi didalam sumur. Gerakan bourden tube akan menggores chart yang terbuat dari logam, yang digerakkan dari permukaan oleh timer sehingga dari goresan chart tersebut dapat dibaca berapa tekanan sesuai dengan perubahan tekanan didalam sumur.
Category: 0 komentar

Leave a comment

http://s301.photobucket.com/albums/nn56/ia_90/Game/?action=view&current=crashcoveCTRMap.jpg